Selagi menikmati perjalanan dengan kopaja baru, sampe di Ratu Plaza, terlihat beberapa orang lari ke arah jembatan, dan ternyata di bawah jembatan sudah terjadi keramaian di Jl. Sudirman arah ke Blok M, berlawanan arah dengan tempat ku berada saat itu, Dugaan ku saat itu, sepertinya ada tawuran, atau perkelahian, terlihat ada Patas AC yang sedang dikerubuti oleh orang-orang, sepertinya Patas AC itu telah melakukan kesalahan, mungkin dia nyenggol, atau abis nabrak orang, diskusi pun terjadi kepada beberapa orang diantara kami sesama penumpang Kopaja AC S16.
Kopaja S 16 pun berlalu perlahan meninggalkan kerumunan keramaian itu, masih dengan tanda tanya besar 'ADA APA ?????'. Sepanjang jalan sudirman mengarah ke blok M pun macet, tak bergerak sama sekali, sepertinya itu bukan perkelahian biasa, sampai semua orang ingin ikut turut campur. Beberapa mobil kulihat kosong, sepertinya pengemudinya meninggalkan mobilnya di jalan untuk mengejar si Patas tadi.
Aku pun melewati gedung Summitmas, masih dengan kemacetan yang sama, disini tampak lebih banyak lagi orang berkerumun, lebih banyak dari orang yang berkerumun di perkelahian tadi. Tapi aku sendiri tidak bisa melihat dengan jelas ada apa. Dugaan kami sesama penumpang bus, disitu pasti korban kecelakaannya, sepertinya korban luka parah, karena walaupun tak bisa melihat korban, aku bisa melihat wajah orang-orang yang berkerumun disana, ada yang menutup mata, ada yang mengiris ngeri melihatnya, sepertinya kecelakaannya memang tampak parah.
Sampai lah aku di halte Polda, saat dimana aku harus turun dari Kopaja, aku melewati jembatan penyebarangan, dari atas jembatan aku mendengar sirine polisi, dugaan ku, itu adalah polisi tambahan yang digunakan untuk melerai pertikaian itu. Tapi aku salah, ternyata polisi itu justru datang dari arah tempat pertikaian tadi, searah dengan jalan yang aku lalui tadi. Sampai di bawah jembatan, aku mau menyeberang ke arah BEJ, kami distop karena motor polisi itu mau lewat, ya motor polisi yang tadi, ada dua motor, motor pertama melintas, tak ada yang istimewa, biasa saja, polisi kedua melintas dengan seorang pria dibelakannya (dibonceng), pria itu mengenakan kaos berwarna creme, dengan tato di tangan kirinya, kepalanya ditutupi kaos creme nya, sehingga di motor itu ia bertelanjang dada, dengan kepala tertutup kaos. Dugaan ku, dialah supir patas yang sedang di amankan oleh polisi, guna menghindari amarah warga.
Sampai di kantor, rasa penasaran ku menjadi, aku mengirim pesan bbm ke beberapa rekan ku yang bekerja di Summitmas, dan ternyata benar saja, sudah terjadi kecelakaan yang dialami oleh seorang wanita pengendara sepeda motor, kepalanya pecah, darah berceceran kemana-mana, bau amis menyerbak di depan summitmas, wanita tersebut meninggal di tempat. Supir patas nya kabur. Ya itulah info yang aku peroleh dari teman ku.
jujur aku sedikit beruntung, karena aku memperoleh full rangkaian cerita kejadian hari itu. Teman ku saja bahkan tidak tahu, kalau ternyata supir patas itu terjebak di ratu plaza. tidak bisa kabur, dan akhirnya tertangkap dan diamankan petugas, mungkin dari sebagian yang menonton itu pun, belum sempat liat pelakunya. Tapi sepertinya Allah SWT memberikan aku kesempatan untuk melihat cerita hari ini full.
Singkatnya, seorang wanita tertabrak patas AC 44 Ciledug - Senen, di depan gedung Summitmas, korban meninggal dunia, pelaku penabrakan melarikan diri, tapi tidak semapt melarikan diri terlalu jauh, di depan Ratu Plaza patas terjebak di kemacetan, dan warga sudah menghadang. bahkan ada mobil yang berinisatif untuk mengejar, makanya ada mobil parkir melintang di Sudirman itu. Akhirnya setelah terjadi pertikaian dengan warga polisi datang melerai pertikaian tersebut dan mengamankan pelaku ke Polda Gatsu. Karena kalau dibiarkan pastinya si pelaku mati di pukuli massa.
Pelajaran untuk semua supir bis, lihat hasil kalian, setoran nggak seberapa, nyawa orang melayang. Bayangkan perasaan keluarga korban, saat korban pergi untuk bekerja mencari nafkah, pulang dengan tubuh tak berbentuk lagi. Sama sekali nggak menyalahkan massa yang mengamuk, karena memang beberapa supir bis itu patut di beri pelajaran. Kalaupun supir patas tadi di hukum mati, rasanya cukup setimpal buat saya. Daripada semakin banyak korban. Dengan begitu membuat para sopir yang lain pun jera.
Beneran nih Len? Inalillahi wa'ina ilaihi rojiun buat korbannya, ini dilemna kehidupan meski tanpa harus menafikan arti kehidupan itu sendiri bahwa untuk hidup kita harus arif dan menghargai kehidupan sesama
ReplyDeleteIya, beneran pak Bagdja...
ReplyDeletedi berita juga ada... Setuju pak, seide..