Sunday, January 29, 2012

1st year Anniversary

29 Jan 2011 - 29 Jan 2012



Setahun sudah perjalanan cinta ku dengannya.
Suka dan duka sudah dijalani setahun belakangan ini.

Sifat satu per satu perlahan mulai terbuka.
Mulai dari sifat nya yang aneh, yang lucu, yang menyebalkan..

Dan akhirnya, disadari atau tidak, suatu hubungan dijalankan bukan mencari kecocokan, bukan mencari persamaan, tapi bagaimana kita mengatasi segala perbedaan yang ada, mampu menerima kekurangan masing-masing. Sanggup bertahan disaat tersulit.

Semoga, Allah SWT sayang sama kita ya bang, semoga hubungan ini akan selalu mengarah kepada perbaikan dan kebaikan. Amin. Semoga kita sama-sama bisa menjadi orang yang jauh lebih baik. Semoga berdua membuat kita menjadi lebih baik daripada sendiri. Semoga kebersamaan kita memberi manfaat bagi orang lain. Semoga Allah SWT, alam raya dan seisinya merestui hubungan kita sampai ke langkah yang selanjutnya.


Amin Amin Amin ya Rabbal Alamin...


Saturday, January 21, 2012

MARRIAGE

Jd inget kata" tmn gw td siang. Buat apa married?? Yup sbagian dr qt brtnya" buat apa married?? Menghitung" untung dan ruginya married..

Married bukan masalah untung dan rugi, yakin atau tidak yakin, cinta atau tidak cinta. Married adalah satu tahapan lagi dari fase kehidupan yang harus kita jalani. Kalau kita melihat untung ruginya, jelas sebagai manusia akal dan pikiran kita akan seketika menolak. Baik dari sisi pria maupun wanita.

Dari sisi pria, bayangkan jika hasil jerih payah yang mereka cari selama ini harus dibagi kepada perempuan yang baru mereka kenal beberapa tahun belakangan ini. Akan lebih fair rasanya jika hasil keringat mereka, mereka berikan kepada keluarga orang tua mereka yang sudah memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada mereka daripada memberikan kepada wanita yang baru saja mereka kenal. Apa lagi kalau si wanita ini bekerja, sedangkan orang tua mereka tidak.
Mengapa pula di tengah fase kehidupan mereka dituntut untuk menghidupi orang lain, menghidupi diri mereka sendiri saja sudah susah. Bukankah lebih baik sendiri??

Dari sisi wanita, bayangkan kita sekolah bertahun-tahun, kuliah setinggi-tingginya ujung-ujungnya hanya menjadi pelayan bagi orang yang baru kita kenal. Ujung-ujungnya harus masuk dapur juga. Nyiapin pakaian. Seolah-olah mereka tidak bisa mengerjakannya sendiri. Kenapa pula harus kita yang melayani. Toh kita sendiri sudah begitu lelah dengan hidup kita. Belum lagi kita harus mentaati perintahnya. Bayangkan, malah orang-orang ini tiba-tiba harus ada diurutan pertama dalam hidup kita nantinya. Bukankah lebih baik sendiri??

Lalu bagaimana jika kita hidup sendiri.
Ya, sungguh menyenangkan, masa muda kita, kita habiskan sendiri. Senang-senang dengan apa yang kita punya, menikmati apa yang sudah kita raih dengan susah payah, ya kita nikmati sendiri, tanpa perlu berbagi dengan siapapun. Fair bukan?? Waktu kita adalah utuh milik kita. Kita bebas melakukan apa yang kita mau.

Tapi sayang, waktu tidak sebaik itu. Waktu itu sangat kejam. Jika kita tidak berdamai dengan waktu saat ini, maka dengan segera dia akan pergi meninggalkan kita. Seiring berjalannya waktu, teman-teman akan pergi, pekerjaan juga akan meninggalkan kita, uang bukan lagi menjadi ukuran. Sudah terlalu lama kita mencintai uang. Masa tua sudah datang, teman-teman kita hidup dengan anak-anak yang bisa mereka banggakan. Sedangkan lihatlah apa yang bisa kita banggakan?? Apa kita masih bisa bangga dengan kesendirian kita??

Dan, kematian juga akan datang. Mana anak-anak shaleh yang akan mendoakan kita? Dosa yang bertumpuk, siapa yang akan mendoakan kita?? Dan ketika kita tiba dihari pembalasan Rasulullah pun memalingkan wajahnya dari kita, karena kita tidak menuruti sunahnya, karena kita hanya mementingkan diri kita sendiri.

Ya, sesungguhnya Marriage adalah suatu pertukaran yang sangat adil. Seandainya kita semua bisa mengerti pertukaran macam apa itu.

Dari sisi pria, benar memang mereka harus mau menghidupi orang yang baru mereka kenal. Lebih utama menghidupi orang ini daripada keluarganya. Kenapa, karena wanita inilah yang akan mengurus mereka selama sisa hidup mereka. Wanita inilah yang akan menjadi ibu dari anak-anak mereka. Wanita inilah yang akan menangis ketika mereka terbaring lemah. Wanita inilah yang akan mengurus segala keperluan mereka. Tanpa ada tandingannya. Merekalah kunci surga bagi para wanita-wanita ini.

Dari sisi wanita, benar memang kita harus melayani pria yang baru kita kenal ini. Karena merekalah kunci kita untuk masuk ke dalam surga Nya. Mereka jugalah yang akan menghidupi kita, menafkahi kita, mencukupi segala kebutuhan kita, memberikan perlindungan kepada kita. Merekalah yang akan selalu membela kita, tanpa ada tandingannya. Hidup mereka sepenuhnya tercurahkan untuk menjaga kita.

Tapi sayang, semakin kesini para pria dan wanita ini tidak menyadari itu semua.

Yang pria lupa bahwa kewajiban utama mereka adalah menafkahi istrinya. Mereka suruh istri mereka bekerja untuk menutupi kebutuhan keluarga. Sedangkan si istri sudah capek bekerja, masih harus disuruh melayani. Istri mana yang mau diperlakukan seperti itu. Para suami lupa, kalau istri bekerja, maka penghasilan istri adalah sepenuhnya hak istri. Suami tidak berhak mengambil bagian didalamnya.

Yang wanita lupa, bahwa kewajiban utama seorang istri adalah melayani. Karena mereka sudah capek bekerja diluar, penghasilan mereka tinggi, kebutuhan rumah juga mereka yang bayar. Sifat arogansi itu muncul. Apa fungsinya suami ini. Toh apa-apa masih harus dibiayai oleh si istri, buat apa dilayani, dua-duanya sama-sama kerja, sama-sama merasakan lelah. Para istri kehilangan wibawa suaminya, dan akhirnya kehilangan kunci surganya.

Belum lagi jika di dalam rumah itu satu sama lain tidak bisa saling menyenangkan. Kata-kata yang seharusnya saling support, berbalik jadi hinaan dan makian. Bagaimanalah mau menghadapi dunia luar, jika di dalam sendiri sudah perang dunia begitu.

Tapi bisa dibayangkan jika keduanya mengerti tanggung jawabnya.

Si suami, memberikan hak istri sepenuhnya, kata- katanya santun, melindungi istrinya, membimbing istrinya ke jalan yang benar. Dengan sendirinya si Istri juga akan menaruh hormat luar biasa kepada kunci surganya ini, pahlawannya ini, tak ragu juga untuk mencurahkan kasih sayang sepenuhnya. Ikhlas juga melayani imamnya ini. Siapa yang tidak suka dilayani dengan ramah. Siapa juga yang tidak suka segala kebutuhannya dipenuhi.

Itulah HARGA yang harus dibayar oleh sebuah pernikahan.

Mencintai dan dicintai karena اَللّهُ SWT.
Thank you,
Lenny Ariesta
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, January 5, 2012

Kedewasaan

Kedewasaan itu bukan dilihat dari umur
Tapi bagaimana orang itu bersikap

Seringkali gue dihadapi dengan orang-orang yang sudah cukup umur, tapi sikapnya masih kekanak-kanakan. Masih ada rasa ngambek, mementingkan ego sendiri, mudah marah hanya karena hal-hal kecil.

Akupun masih dalam proses itu, dalam proses pendewasaan, berusaha untuk menyikapi semua secara lebih bijak, menghadapi persoalan hidup dengan pemikiran yang matang. Mencoba memposisikan diri di orang lain sebelum bertindak.

Tapi, ini lah hidup, disaat perubahan itu kita sedang jalani, banyak sekali orang-orang di sekitarku yang tetap ada pada dunia MAU MENANG SENDIRI nya, apa maunya harus dituruti, semua pendapatnya adalah BENAR, seolah di dunia ini hanya dia sendiri yang hidup di dunia ini, yang lain seperti pajangan, yang lain harus menuruti apa yang dia kehendaki.

Dan itulah kuasa Tuhan mengajarkanku, bahwa orang seperti itu sangat MENYEBALKAN, aku berusaha untuk tidak menjadi seperti itu, dan senantiasa mendoakan agar orang-orang itu bisa berubah menjadi dewasa perlahan, sebelum waktu akan mengembalikan mereka ke posisi MENANG EGO itu.

Menurutku, MENANG EGO itu mungkin menyenangkan kita sesaat, tapi selebihnya, tidak ada manfaat lain, orang jadi tidak suka sama kita, kehilangan wibawa, kehilangan kearifan, dan tenu saja tidak ada tanda kedewasaan itu. Cuma umur yang semakin bertambah.

Dewasa itu adalah tingkat paling atas dalam kehidupan, tingkat dimana kita seharusnya bisa menjadi diri sendiri, tingkat dimana kita bisa melakukan semuanya sendiri. Berpikir sendiri, menentukan baik dan buruk.

Oh, Life, begitu sulitnya ternyata menemukan makna dewasa itu.

Lebih sulit lagi mencari orang yang benar arif, benar bijaksana.

Bahkan pemimpin kami pun, kami ragu apakah beliau sudah arif dan bijaksana. Tapi kalaupun belum, maka kamilah yang seharusnya menyikapinya dengan lebih arif, bukan dengan kritikan demi kritikan, yang tak kunjung henti.

Ya Allah karuniakanlah kepada kami pemimpin yang Dewasa (dalam artian harfiah) Arif lagi Bijaksana. Baik itu pemimpin negeri ini maupun pemimpin dalam keluarga. Kami merindukan sosok pemimpin yang Arif dan Bijaksana itu Ya Rabb. Amin YRA.

Ya Kun Kaya Toast - Pacific Place

Wednesday, Jan 4th. 2011,

Sampe pacific place masih jam 09.00am

Hmm kepagian nih, lumayan masih sempat sarapan di Ya Kun Kaya Toast - Pacific Place, sampe sana, pintunya baru di buka setengah, padahal jelas-jelas tulisannya Open from 08.00 am - 22.00 pm.

Gue ngintip, gue tanya "mas udah buka belum", pucuk di laper Ya Kun Kaya Toast tiba, ternyata udah buka, dan gue pembeli pertama, disusul beberapa orang di belakang gue. Jreng langsung rame tuh toko yang baru setengah buka.

Pesenan favorit gue disini , setiap kesini pasti nggak berubah selalu itu, Butter Sugar Toast Set (Butter Sugar + Telor setengah mateng + Tea/Coffee), Butter Sugarnya itu mantep banget (BIASANYA).

Sambil kasih uang seratus ribuan, mas nya bilang "kembaliannya nanti diantar ya mbak". Pertama diantar rotinya, dan ternyata rotinya asin banget, gue coba gigit dari sisi laen, tetep asin, coba sisi laen lagi tetep asin, baik yang ada butter ataupun nggak ada butternya, beda banget ama roti-roti sebelumnya, daripada gue kena darah tinggi, gue balikin aja rotinya, gue minta ganti pake roti milo ajah lah yang aman. Tapi gue sadar, kasian juga niy, kalo gue minta ganti, akhirnya gue balikin roti butter asin sialannya itu, dan gue beli baru roti milonya, toh kembalian gue masih ada sama si masnya ini.

Nggak lama, teh nya dianter, teh nya udah hampir abis, telor sama roti nya belum dateng-dateng juga, emosi dah mulai naek. Nggak lama telornya dateng, ya lumayan lah bsia ganjel sebentar, ternyata telornya dingin maaakkkk.. Emosi banget niyh, tadi roti asin, sekarang telor dingin, mereka tuh tau nggak sih kalo telor setengah mateng itu kalo udah dingin sama sekali nggak enak buat dimakan, yang ada eneg. Pengen banget gue suruh mas nya makan tuh telor ama roti, epngen gue liat ekspresi mukanya. Masih gue sabar-sabarin, karena gue liat orang disekitar gue udah mulai gerah kelamaan nunggu. Ekspresi kesel itu kebaca banget. Kasihan juga gue ama mas-mas ini, sekali gue marahin, pasti gue mancing emosi pelanggan yang laen.

Dari jam 09.10 sampe jam 09.50 roti pesenan gue nggak dateng-dateng, nah yang ini baru memuncak emosi gue, udah dikasih roti keasinan, telor setengah mateng nya udah dingin. Oh gosh, sumpah kapok abis ke Ya Kun Kaya Toast Pacific Place ini. NGGAK LAGI-LAGI DEH. Tadinya sempet mau ngomel, cuma secara pas gue baru mau berdiri udah ada ibu-ibu sama mas-mas yang marah duluan, gue urungkan niat gue buat marah, udah terwakilkan oleh ibu-ibu dan mas-mas itu, mereka mengeluhkan hal yang sama, pelayanannya lama banget... Untuk Roti ASIN ama telor DINGIN itu mungkin cuma gue yang mengalami hari itu. Mungkin emang gue aja kalo yang lagi apes, dapet TELOR dingin ama roti ASIN itu. Tapi satu hal yang gue tulis gede-gede di otak gue sejak hari itu. GUE KAPOK!! NGGAK MAU LAGI KE YA KUN KAYA TOAST PACIFIC PLACE.


Swimming at PIM 1


Bangun tidur terbangun dengan suara alarm yang kunyalakan semalam, sengaja memang, sudah kuniatkan untuk bangun pagi hari ini, shalat shubuh, berenang di PIM, sarapan di Ya Kun Kaya Toast, mulai kerja lagi.

Alhamdulillah niat baik itu terwujud, alarm bunyi tepat pukul 05.00 shubuh, tidak lebih tidak kurang, begitu pula diriku, yang biasanya melawan segala bunyi alarm, kali ini setelah mematikan alarm, aku langsung bergegas ke kamar mandi, sikat gigi, ambil wudhu, dan langsung shalat shubuh. Selesai shalat shubuh, aku langsung beresin kamar, mandi, dan segera meluncur ke PIM 1, naek ojek pastinya, aku belum serajin itu untuk jalan kaki dari kostan ke PIM, walaupun jaraknya emang nggak terlalu jauh, dan bisa dijadikan pemanasan sebelum berenang. Cuma sumpah, males banget.

Jrennggggg sampe PIM bingung masuknya dari mana, tanya-tanya satpam, ternyata masuknya dari dapur sunda, beli tiket seharga Rp. 40.000,- dan masuk, sampe dalem lebih bingung lagi, yang mana ini kolamnya, dari sekian banyak kolam nggak ada tulisan berapa meternya, salah nyemplung bisa bahaya nih. Akhirnya tanya-tanya penjaga kolam, dikasih tahu kolam renang standard orang dewasa. gue berharap banget standard orang dewasa itu nggak sampe 2 meter. Bisa tenggelem. Pas gue lihat orang-orang disana, hmm rasanya nggak sampe 2 meter, langsung pede turun dari tangga, dan ah ini mah cetek, cuma 1 meter, cuma disini berenangnya teratur banget, karena udah ada garis-garisnya, sengaja gue pilih garis paling pinggir deket kolam, biar ga malu-maluin banget kalo ada apa-apa, dan berenang pertama pun dimulai, meluncurrrr syurrrr... dilanjutkan dengan gaya bebas dalam artian yang sesungguhnya yang penting maju, dan pas gue udah di tengah kolam, nafas mulai sekarat, gue liat ke depan, waduh masih jauh juga nih, gue paksain terus mengayuh maju, gengsi dong, masa berhenti di tengah, berenang sendirian lagi. Demi gengsi gue maju terus, tangan ini gak boleh berhenti mengayuh, ayo semangat!! Gak jauh dari setengah kolam tempat bengek tadi, akhirnya gue menyerah, kalo tenggelem lebih malu lagi, akhirnya gue kembali ke posisi berdiri, and ternyata itu dalemnya udah bukan 1m lagi, bah, apapula ini, untung cuma pas sekepala gue, jadi sambil jinjit pun masih bisa. Segera berenang ke pinggir kolam. Numpang nafas sebentar, baru balik lagi ke tempat semula.

Begitu seterusnya sampe beberapa kali puteran, puteran.. hmm ga bisa di bilang puteran juga, karena gue cuma berani 1 - 1.5 meter aja, lebih dari itu pas dulu deh, secara gue sendirian, daripada kelelep gak ada yang nolong.




Tapi meskipun sendirian, berenang itu emang selalu seru. gue berenang dari jam 06.30 - 08.00 selesai berenang, jalan ke mall. Kebiasaan kalo abis berenang, itu pasti laper, udah niat dari semalam, abis berenang mau sarapan di Ya Kun Kaya Toast, dan ternyata TUTUP.  Setahu gue Ya Kun Kaya Toast itu buka dari jam 08.00 - 22.00 mungkin di PIM ini emang beda kali. akhirnya cuss ke kantor.


Moga Bunda di sayang Allah - Tere Liye

Thank God, finally I have this book. Book from Tere Liye, salah satu buku Tere Liye yang saya belum punya, setelah dicari dari berbagai toko diGramedia, dan tidak berhasil menemukannya, akhirnya saya beli via gramedia online. Dan tarraaaaa buku sudah di tangan siap dia baca...


Cuma saya belum mau maca bukunya, karena saya masih progress baca buku tere liye, yang judulnya Eliana, tanggung, tapi saya sempatkan membuka halaman depannya. Dan inilah tampilannya:


"Kebahagiaan adalah kesetiaan, my dear!
Setia atas indahnya merasa cukup,
setia atas kecintaan berbagi,
dan setia atas ketulusan berbuat baik.
BUKAN ATAS GELIMANG HARTA, PESONA NAMA BESAR, APALAGI TONGKAT KEKUASAAN.
Yakinlah, my sweetheart. (meski semua orang tidak ada lagi yang meyakininya)".

Whoaaa baca depannya aja udah nggak sabaran pengen baca semuanya. Tapi baca buku itu membutuhkan komitmen, habiskan dulu, baru baca yang laen lagi. Itu prinsip saya dari dulu dalam membaca buku.

Can't hardly wait to drown in to you book.

Sunday, January 1, 2012

HappY Nu YeaR 2012

Hi all,

Happy Nu Year 2012

Di awal hari ini sarapan pertama saya di tahun 2012 ini adalah Indomie Goreng, ditemani sang kekasih yang Alhamdulillah lagi nggak rese, lagi baek banget sikapnya pagi ini. Bismillah ya yang, semoga tahun ini kita 'jadi' menuju masa depan yang lebih baik, menuju jenjang yang lebih tinggi, semoga impian kita untuk membangun keluarga itu segera terwujud di tahun ini, semoga berbagai kemudahan akan selalu tercurahkan untuk kita.

Walaupun orang ini terkadang menyebalkan dengan sifat manja tingkat dewanya dan tingkat ke sok benerannya, tapi sampai detik ini tidak ada kata untuk menjadikan sifat nggak bangetnya itu alasan untuk meninggalkannya. Dia ternyata masih merupakan salah satu mimpi yang pengen saya wujudkan di tahun ini. Semoga bersamamu akan selalu menjadi indah bagiku. آمِّينَ. YRA.

Pagi ini perjalanan di mulai ke pondok kelapa, ke rumah ku, karena udah seminggu aku nggak ketemu mamaku, sampe dirumah melihat mama dan kekasih hatiku ini saling melempar kata membuat aku dan adik ku tertawa geli melihat kelakuan mereka berdua. Ya, selera humor mereka sama tinggi. Jadi acara cela tangkis itu pun keluar begitu saja dari mulut mereka. Si mama mencela, si pacar menangkis, aku dan adik ku hanya tertawa saja melihat mereka.

Aku mempersiapkan kado special untuk oma dan opaku, ku bungkus dengan kertas kado yang baru dibeli oleh adik ku. Lepas dzuhur kami (aku dan pacar ku) pergi ke tempat oma dan opa, memberikan kado dari aku, dan jambu hasil petikan taman pacar qu.

Sayang seribu sayang, pintu tertutup, di panggil pun tak ada yang menyahut, terpaksa kami kembali lagi ke rumah, lalu menghabiskan waktu di tempat pijet refleksi, di S&R salon pondok kelapa. Murah, 1 orang cuma Rp.30.000 utk 95 menit massage. Si pacar ini, klo dikasih tau tempat murah pasti ketagihan. Salah satu alasan dia seneng maen ke pondok kelapa ya karena nemuin tempat massage murah dan tempat cuci mobil yang murah, bagus dan nyaman.

Selesai massage, kebaikan pacar ku muncul lagi, ini jarang sekali terjadi, biasanya untuk pilih tempat makan, dia nggak pernah mau makan di Pizza Hut, tapi hari ini entah kena angin apa, dia mau dong!!!

Selepas itu baru dia mengantar aku pulang lagi ke rumah. Karena dia harus menjemput Dio dan Rafael (keponakannya) buat nginep di rumah dia.

Dan waktu ku aku habiskan di rumah, bercerita-cerita sama mama, bercanda-canda sama adik ku, membaca buku dan menonton TV.

Besok aku sudah harus kerja lagi, tetap harus semangat, walaupun sebenernya waktu libur masih kerasa kurang banget. Tapi klo ngikutin nafsu malas emang nggak ada habisnya, toh bukankah orang jaman dulu juga tidak mengenal hari libur. Setiap hari bangun pagi, begitu banyak hal yang harus dikerjakan. Beruntung aku terlahir di kota, semua serba ada, semua serba lengkap. Bagaimana nasib orang-orang di kampung sana. Yang harus bekerja keras setiap hari.

Ya, tahun 2012 ini rasanya aku ingin bersyukur banyak", lebih mendekatkan diri kepadaNya. Menjadi orang yang lebih baik dari hari ke hari.

That's it.

Happy Nu Year 2012.
Thank you,
Lenny Ariesta
Powered by Telkomsel BlackBerry®