Thursday, August 25, 2011

Jika Surga dan Neraka tak pernah ada

Apakah kita semua
Benar-benar tulus
Menyembah pada-Nya
Atau mungkin kita hanya
Takut pada neraka
Dan inginkan surga

Reff:
Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkan kau bersujud kepada-Nya
Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkah kau menyebut nama-Nya

(**)
Bisakah kita semua
Benar-benar sujud sepenuh hati
Kar`na sungguh memang Dia
Memang pantas disembah
Memang pantas dipuja

 

 

Friday, August 19, 2011

Happy Birthday to Dewi Anggraini

Dear Banci Dewi Pipi aka Mrs. Dedi Zulfikri,

I just want to say:

HAPPY BIRTHDAY TO YOU

Semoga banci makin dewasa, makin kuyus, makin cantik, cepet dapet momongan, bisnisnya berjalan lancar kayak jalan tol.

Buat yang pingin tahu siapa siy dewi ini, hmm mari kita kuliti dia hidup-hidup, dia seorang wanita sipit, embem, kelahira 19 Agustus 1983 punya nomor simPATI yang sama persis kayak tanggal lahirnya 08121981983, maklum aja, mantan CS Telkomsel, jadi bisa dengan mudah narik nomor semaunya. Salah satu keuntungan jadi CS provider telekomunikasi tuh.

Kenal sama dewi pertama karena dia temen satu kampus, pacaran sama seorang pria berhidung besar dari jurusan yang sama bernama Dedi Zulfikri, pacaran putus nyambung putus nyambung, akhirnya kawin deh mereka berdua. Mulai dari zaman Dewi kurus ampe sekarang nggak kurus lagi, mulai dari si Dedi idung nya gede ampe sekarang makin gede lagi.

Nggak kerasa gue kenal dia udah 10 tahun, hmmm waktu yang cukup lama untuk sebuah pertemanan, sekarang umurnya dia udah 28 tahun, dari kampus dia emang jago masak, nggak heran kalo sekarang dia usaha berbagai aneka makanan, belum lagi ditambah keahlian dia dalam menjual, marketing, sales itu kayaknya emang jiwa dia banget.

So, harapan gue sebagai temen, karena gue liat potensi itu gede banget di dia, gue harap dia bisa giat terus berusaha untuk jadi PENGUSAHA. Gue tahu otaknya cerdas, dia jeli melihat pasar, dan trend pasar, gue yakin suatu saat dia bakal jadi pengusaha sukses. Asal dia TEKUN. Kemampuan komunikasi dia, relasi yang luas, pasti bisa menjadi salah satu faktor pendukung untuk mencapai kesuksesan dia.

Untuk kenal lebih dekat dengan nya, bisa dibuka melalui blog pribadinya:

http://dewiangsite.blogspot.com/

Cheers.

Tuesday, August 16, 2011

Terdeletenya Blog di Friendster

Tadi iseng coba buka lagi, blog gue yang ada di Friendster, melalui friendster adalah pertama kalinya gue nulis blog, dari tahun 2002 kalau nggak salah, semua cerita tertulis disana, dan tiba-tiba tadi pas cek lagi, ternyata friendster sekarang tinggal jadi tempat bagi para gamers. Entah dihibahkan kemana blog gue itu. Sedih banget. Banyak kenangan, yang gue harap suatu saat gue bisa mengenang segala pembelajaran perjalanan hidup gue disana. Proses pendewasaan diri. Ilang cuma gara-gara game aja...

Segala ide tentang Jakarta, Sampah, Polusi, Pendidikan, Keluarga, hilang gitu aja...

Gue jadi kembali melihat ke arah buku harian, yah emang lebih enak pake buku harian, segala ide tertuang disana, dan tulisan tangan pun jadi saksinya, karena percaya atau nggak percaya, ketika emosi berubah biasanya tulisan pun berubah.

Thursday, August 11, 2011

Kecelakaan di depan Summitmas

Selagi menikmati perjalanan dengan kopaja baru, sampe di Ratu Plaza, terlihat beberapa orang lari ke arah jembatan, dan ternyata di bawah jembatan sudah terjadi keramaian di Jl. Sudirman arah ke Blok M, berlawanan arah dengan tempat ku berada saat itu, Dugaan ku saat itu, sepertinya ada tawuran, atau perkelahian, terlihat ada Patas AC yang sedang dikerubuti oleh orang-orang, sepertinya Patas AC itu telah melakukan kesalahan, mungkin dia nyenggol, atau abis nabrak orang, diskusi pun terjadi kepada beberapa orang diantara kami sesama penumpang Kopaja AC S16.

Kopaja S 16 pun berlalu perlahan meninggalkan kerumunan keramaian itu, masih dengan tanda tanya besar 'ADA APA ?????'. Sepanjang jalan sudirman mengarah ke blok M pun macet, tak bergerak sama sekali, sepertinya itu bukan perkelahian biasa, sampai semua orang ingin ikut turut campur. Beberapa mobil kulihat kosong, sepertinya pengemudinya meninggalkan mobilnya di jalan untuk mengejar si Patas tadi.

Aku pun melewati gedung  Summitmas, masih dengan kemacetan yang sama, disini tampak lebih banyak lagi orang berkerumun, lebih banyak dari orang yang berkerumun di perkelahian tadi. Tapi aku sendiri tidak bisa melihat dengan jelas ada apa. Dugaan kami sesama penumpang bus, disitu pasti korban kecelakaannya, sepertinya korban luka parah, karena walaupun tak bisa melihat korban, aku bisa melihat wajah orang-orang yang berkerumun disana, ada yang menutup mata, ada yang mengiris ngeri melihatnya, sepertinya kecelakaannya memang tampak parah.

Sampai lah aku di halte Polda, saat dimana aku harus turun dari Kopaja, aku melewati jembatan penyebarangan, dari atas jembatan aku mendengar sirine polisi, dugaan ku, itu adalah polisi tambahan yang digunakan untuk melerai pertikaian itu. Tapi aku salah, ternyata polisi itu justru datang dari arah tempat pertikaian tadi, searah dengan jalan yang aku lalui tadi. Sampai di bawah jembatan, aku mau menyeberang ke arah BEJ, kami distop karena motor polisi itu mau lewat, ya motor polisi yang tadi, ada dua motor, motor pertama melintas, tak ada yang istimewa, biasa saja, polisi kedua melintas dengan seorang pria dibelakannya (dibonceng), pria itu mengenakan kaos berwarna creme, dengan tato di tangan kirinya, kepalanya ditutupi kaos creme nya, sehingga di motor itu ia bertelanjang dada, dengan kepala tertutup kaos. Dugaan ku, dialah supir patas yang sedang di amankan oleh polisi, guna menghindari amarah warga.

Sampai di kantor, rasa penasaran ku menjadi, aku mengirim pesan bbm ke beberapa rekan ku yang bekerja di Summitmas, dan ternyata benar saja, sudah terjadi kecelakaan yang dialami oleh seorang wanita pengendara sepeda motor, kepalanya pecah, darah berceceran kemana-mana, bau amis menyerbak di depan summitmas, wanita tersebut meninggal di tempat. Supir patas nya kabur. Ya itulah info yang aku peroleh dari teman ku.

jujur aku sedikit beruntung, karena aku memperoleh full rangkaian cerita kejadian hari itu. Teman ku saja bahkan tidak tahu, kalau ternyata supir patas itu terjebak di ratu plaza. tidak bisa kabur, dan akhirnya tertangkap dan diamankan petugas, mungkin dari sebagian yang menonton itu pun, belum sempat liat pelakunya. Tapi sepertinya Allah SWT memberikan aku kesempatan untuk melihat cerita hari ini full.

Singkatnya, seorang wanita tertabrak  patas AC 44 Ciledug - Senen, di depan gedung Summitmas, korban meninggal dunia, pelaku penabrakan melarikan diri, tapi tidak semapt melarikan diri terlalu jauh, di depan Ratu Plaza patas terjebak di kemacetan, dan warga sudah menghadang. bahkan ada mobil yang berinisatif untuk mengejar, makanya ada mobil parkir melintang di Sudirman itu. Akhirnya setelah terjadi pertikaian dengan warga polisi datang melerai pertikaian tersebut dan mengamankan pelaku ke Polda Gatsu. Karena kalau dibiarkan pastinya si pelaku mati di pukuli massa.

Pelajaran untuk semua supir bis, lihat hasil kalian, setoran nggak seberapa, nyawa orang melayang. Bayangkan perasaan keluarga korban, saat korban pergi untuk bekerja mencari nafkah, pulang dengan tubuh tak berbentuk lagi. Sama sekali nggak menyalahkan massa yang mengamuk, karena memang beberapa supir bis itu patut di beri pelajaran. Kalaupun supir patas tadi di hukum mati, rasanya cukup setimpal buat saya. Daripada semakin banyak korban. Dengan begitu membuat para sopir yang lain pun jera.

Kopaja AC

Tayangan perdana naek kopaja AC, S16 jurusan Ragunan-Grogol.

Awalnya karena nggak sengaja, jam 08.30 saya masih di seberang jembatan tanah kusir 2, bis patas AC 16 pun lewat berlalu depan mata saya, huuhh sombong sekali dia, padahal hampir tiap hari kita selalu bersama... Terpaksa saya nunggu bis berikutnya, pas dalam masa-masa penantian, pukul 08.35 datang lah bis kecil berwarna hijau keabuan, bertuliskan S16 Ragunan - Grogol, semakin dekat tulisan nya pun semakin terlihat jelas tentang rute-rute yang harus dilalui: Ragunan belakang - Cilandak - Pondok Indah - Gandaria - Mayestik - CSW - Semanggi - Slipi - PP. Bisnya tidak terlalu penuh, hampir mirip busway, tapi lebih kecil. Lalu bis itu pun berlalu,sebelum saya sempat menyetop bis tersebut. Karena saya pun masih ragu, apa bis itu lewat sudirman atau nggak, karena nggak ada tulisan Sudirman atau Ratu Plaza terpampang disana.

Akhirnya saya pun menunggu kembali, tak lama pukul 08.45 muncul bis yang sama bertuliskan S-13, tak pikir panjang jiwa petualang ku pun keluar, kalau nggak di coba sekarang, mana bisa tahu sebenarnya bis ini lewat mana. Lambai mau pun dikeluarkan, bis pun berhenti, saya pun naik, di pintu ada semacam pintu dorong, seperti kalau kita mau masuk halte busway, atau masuk bandara, atau gedung-gedung, cuma ini adanya di bis. Hari ini cukup banyak bangku kosong tersedia, hmm bis nya harummmm, AC nya cukup dingin, bis nya bersih...

Aku pun mulai menikmati perjalanan ku, walaupun masih belum tahu apakah bis ini melalui sudirman atau tidak, sengaja aku tak bertanya kepada kernet ataupun supirnya, supaya diriku menemukan sendiri jawabannya. Sampai di Gandaria, bis berbelok ke kiri, hmmm masih sama dengan bis yang biasa kunaiki rupanya, tapi ketika sampai di pakubuwono, bis berbelok ke kanan, mulai ada rasa cemas, tapi tak apa, kupikir aku masih mengenal daerahnya, kubiarkan diriku terlarut dalam Kopaja baru ini, melewati pasar mayestik, Rumah sakit pertamina pusat, kantor ASEAN, sampailah aku di rute yang biasa ku lalui. RATU PLAZA. Yah, senang bukan kepalang, ternyata bis ini bisa menjadi alternatif lain, selain menunggu bis AC 16 yang datang nya paling cepat 1/2 jam sekali itu. Dengan harga yang jauh lebih murah, hanya Rp.2500,-

Aku pun hanya berharap, semoga bis ini tidak jadi naik, karena berdasarkan berita yang ada, harganya akan naik menjadi Rp.7.000,-.

Hmm Jakarta ku, masih ada harapan ternyata untuk kita berubah menjadi lebih baik.

terima kasih Jakartaku, sehingga aku nggak perlu naik bis kopaja rongsok yang setiap 5 menit sekali datang pengamen berbeda, harga ongkos yang harusnya Rp.2000 bisa jadi  Rp. 5000 kalo bonus pengamen.

semoga Kopaja AC ini bisa berjalan sesuai keinginan pendirinya. Karena di awal ini, masih sangat terasa manfaatnya, entah setelah 6 bulan ke depan.

contoh saja Busway, awalnya nyaman dengan busway, kita beli tiket dengan peralatan card system yang canggih, tapi sekarang, pake kertas biasa. Tadinya tempat nunggu nya pake AC, sekarang AC nya dimatikan dan kembali ke AC alam. Nggak tahu terletak dimana kesalahannya, apakah penggunanya, ataukah pengurusnya.

Yang jelas, dengan hadirnya kopaja AC sedikit memberikan angin segar kepada pengguna jasa transportasi umum seperti saya.

Wednesday, August 10, 2011

Kecewa dengan Pelayanan SOLARIA - PACIFIC PLACE

Hari ini, Rabu, 10 Agustus 2011.

Gue makan di Solaria, pas gue dateng, tempatnya masih sepi, baru ada satu pelanggan yang udah menikmati makanannya, pas gue masuk dari pintu depan dengan suara sepatu hak tinggi gue, harusnya mereka bisa ngeh kalo ada yang dateng, sampai gue duduk, tidak ada satupun yang menghampiri untuk nawarin menu. Sampe akhirnya gue yang nyamperin ke pantry untuk minta menu. Di pantry lagi banyak banget orang, tapi gue nggak tahu, apa itu yang harusnya bertugas melayani atau bukan, tapi yang pasti orang di pantry itu jumlahnya banyak. Salah satu dari mereka MENYURUH gue untuk menghampiri meja kasir. Gue menoleh ke kasir, ternyata tidak tampak seorang pun disana. Sampai akhirnya gue menghampiri meja kasir, ternyata benar saja ada orang disana, sedang duduk dan sibuk memainkan Handphone nya. ketika dia melihat gue, dia berdiri tanpa senyum, dan 'MENYURUH' gue untuk duduk aja, nanti dia yang nyamperin. tapi cara dia nyuruh duduk nya itu sama sekali nggak enak, tanpa senyum, menunjuk meja dengan menggerakan kepalanya ke arah meja.

Nggak lama, dia dateng bawa menu, dan dia tanya gue mau pesen apa, dengan gaya ogah-ogahan dan tetep 'TANPA SENYUM'. Selera makan gue tiba-tiba hilang, sekilas gue ngelirik ke dada kanan itu pelayan perempuan berkacamata, bertuliskan nama 'NOVIANA DIAN PERMANA'. Selesai mencatat pesanan gue, dan gue pun selesai mencatat nama dia, dia memberikan pesanan ke pantry, dan dia kembali duduk ke meja kasir, melanjutkan permainan Handphone nya. Tak lama datang satu pembeli lagi, datang tapi senasib sama gue, dicuekin. Untung dia pesanannya di take away, begitu mesen langsung dia tinggal pergi.

Setalah makanan gue jadi, dan ditaroh di pinggir meja saji pantry, seharusnya si Noviana dian itu datang mengambil makanan gue untuk memberikannya ke gue, tapi ternyata nggak dong, dia asik ngobrol sama temennya. Sumpah, gue udah kesel banget waktu itu, sampe akhirnya gue ketok meja, dia baru jalan ambil makanan buat dikasih ke gue. Dan tetep, tanpa senyum

Gue berharap si NOVIANA DIAN PERMANA ini membaca tulisan gue.

dan berlaku juga untuk para pramusaji lainnya.

Entah saat itu lo lagi puasa atau apa, tapi nggak seharusnya begitu, pekerjaan lo adalah memberikan service kepada pembeli, bukan maen HP di depan pembeli. Toh gue beli, bukannya minta-minta makanan. Datang ke solaria, bukan diperlakukan kayak pembeli, tapi maklah diperlakukan kayak pengemis yang minta makanan.

Harusnya ada kesadaran ketika memutuskan untuk menjalankan suatu pekerjaan. Senyum saja sepertinya mahal banget. Entah apa yang ada di dalam otak perempuan bernama NOVIANA DIAN PERMANA itu saat itu.

Gue tahu, solaria itu pelayanannya emang lama, karena gue biasanya ke Solaria pas penuh, dan gue maklum, mungkin karena penuh, tapi hari ini, gue menyimpulkan lain, ternyata emang karena pekerjanya MALAS, TIDAK MAU BEKERJA, TIDAK RESPECT TERHADAP PELANGGAN.

Kalo ke Solaria mending take away deh.

Friday, August 5, 2011

Perjalanan ke YPAC

Hari itu hari Jumat 29 Juli 2011.
Hari dimana untuk pertama kalinya saya datang berkunjung ke YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) yang berlokasi di:

Jl. Hang Lekiu III No. 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Hari itu kantor mengadakan acara charity, beruntung saya termasuk sebagai salah satu undangan disana, ketika saya datang, teman-teman kantor saya yang lain belum datang, jadi saya punya kesempatan untuk mengenal anak-anak itu lebih dalam.

Memasuki pintu gerbang, saya melihat anak-anak itu dengan segala keterbatasannya melakukan lomba balap cepat dengan penuh suka cita, beberapa dari peserta lomba ada yang masih perlu di bimbing oleh pengajarnya, sementara anak-anak yang lain menyemangati mereka dengan riang. Tatapan saya berhenti kepada seorang pria, yang menatap tajam ke arah saya, dan melemparkan senyuman, ramahh sekali. yang menarik perhatian saya adalah tangan pria tersebut dibalut perban, dan sesekali dia mengigit tangannya sendiri, saya menyimpulkan balutan perban nya itu karena memang dia sering mengigiti tangannya sendiri. Satu hal lagi yang pria ini diikat di atas kursi. Iba memang melihatnya, dia hanya bisa melihat teman-temannya bermain, mungkin dalam hatinya pun ingin ikut main, tapi pasti ada alasan kenapa dia tidak diikut sertakan, saya asumsikan karena kelainan yang dimilikinya, karena saya juga sempat melihat pria tersebut marah sambil melompat-lompat dan mengigiti tangannya. Salah seorang pengurus yayasan memberi tahu untuk jangan terlaku dekat dengan pria tersebut, karena pria tersebut kalau sudah mengigit tangan orang nggak mau dilepas. Dia juga sudah kehilangan rasa sakit di tangannya, jadi kalau pun dia mengigiti tangannya itu seperti tidak sakit.

Selain pria ini, ada lagi seorang gadis cantik berambut panjang, keturunan perancis, cantik sekali, tapi dia tidak bisa berbicara, dia terduduk di atas kursi roda, saya sempat berbincang dengan nya, namanya melanie, usianya 23 tahun, kalo di rumah ia suka maen facebook dan nonton bola, dia tidur malam paling cepat jam 11, dan jam 4 pagi sudah harus bangun, gelang ban yang dia pakai hari itu adalah pemberian ibunya, dia punya seorang adik, dia setiap mandi selalu dimandikan oleh pengasuhnya. Dia tidak mau dibilang orang perancis, dia hanya ingin dianggap dia orang Indonesia. Saya bisa melihat anak manis ini adalah anak yang baik, hatinya bersih, pintar, berapa kali saya melemparkan pertanyaan kepadanya, ia dengan mudah menjawabnya. Bahasa yang saya gunakan dengan melanie adalah bahasa gerak bibir dan bahasa tubuh, selebihnya dibantu oleh pengasuhnya yang memang sudah 4 tahun kerja bersamanya, dan pastinya sudah paham apa yang dikatakan melanie. Sesekali terlihat melanie bersenda gurau dengan pengasuhnya. Terlihat jelas kedekatan antara melanie dengan pengasuhnya. Hari itu saya berjanji untuk add melanie di Facebook, cuma Blackberry saya mati, jadi saya hanya bisa menghafal namanya. Sesampai dikantor, saya cari nama melanie ada begitu banyak nama melanie, sehingga saya kesulitan menemukannya, ada perasaan bersalah karena tidak menepati janji saya kepadanya, mungkin hari itu dia sedang menunggu invitation dari saya.

Selain melanie, ada juga anak SD yang bernama Raja, dia masih bisa berjalan walau pun tetap menggunakan alat bantu, bicaranya masih jelas walaupun sesekali air lliur keluar dari sudut bibirnya, alilsnya tebal, rambutnya tebal, dia sangat periang, dan memiliki kemampuan yang cukup bisa dia banggakan, dia bercita-cita untuk jadi pemain bola, dia bilang kepada saya, dia tidak suka bermain bola di YPAC karena bolanya bola plastik dan gambar nya kartun, sedangkan dia ingin bermain bola di lapangan hijau dengan baju seragam dan bola sungguhan. Dia bilang kepada saya suatu saat dia akan sembuh dari penyakitnya dan menjadi pemain bola.

Selain itu juga saya sempat berbincang dengan seorang wanita, berusia 34 tahun, mengenakan jilbab, saat itu kita sedang makan siang bersama, dia makan sendiri, saya duduk disampingnya, dan dia pun mulai mengajak saya ngobrol, kami pun ngobrol panjang lebar. Dia bercerita kalau sepulang dari sekolah dia masi harus mengasuh keponakannya, tidak jarang keluarga terdekatnya menghina dan memarahinya. Yang dia punya hanya kesabaran. Dia sempat bertanya kepada saya apakah besok saya puasa?? Saya bilang iya, saya bertanya balik kepadanya, apakah dia puasa juga, dan ternyata dia pun berpuasa juga, dia bilang kalau puasa itu dia haus, tapi dia harus puasa, karena itu ibadah untuk Allah. Hari itu saya berasa tertampar dengan pernyataannya, karena jujur saja sebagai orang yang lemah iman, kadang kalau sedang berpuasa, lalu di siang hari saya merasa tidak kuat, maka saya akan berbuka. Dengan segala kesempurnaan fisik ini, saya mampu berbuat demikian, sedangkan orang yang ada dihadapan saya saat itu, dengan kekurangannya, dengan haus yang dia rasakan, dengan keterbatasannya, dia tetap bertahan untuk puasa. Dia bilang Allah sayang sama dia, dia beruntung karena dia tidak dibuang oleh keluarganya, dia punya teman-teman yang luar biasa, itu lah wujud syukur dia kepada Tuhannya. Sedangkan saya, kemana saja saya selama ini. Kurang sayang apa Allah sama saya.

Perjalanan saya hari itu ke YPAC bagi saya seperti sebuah perjalanan spirituil tersendiri, melihat mereka, membawa pelajaran tersendiri bagi saya. Betapa beruntungnya saya selama ini.

Satu hal yang saya merasa sudah hilang di diri manusia normal. "KEPERDULIAN".

Hari itu saya melihat dengan mata saya sendiri, bagaimana mereka yang masih mampu jalan, walaupun dengan terpincang-pincang, membantu teman mereka yang di kursi roda. Sesekali saya melihat anak yang mengelap air liur temannya dengan sapu tangan.  Pada saat pembagian hadiah, mereka membantu teman-teman mereka untuk mengambil hadiah, ada seorang pemenang, yang hari itu dapat hadiah banyak, tapi ia bagikan kepada teman-temannya.

Ya Allah, saya hanya bisa berdoa dalam hati, apapun agama mereka, tolong berikan mereka tempat terindah disisiMu nanti. Cukuplah cobaan yang mereka alami di dunia ini. Angkat derajat mereka nanti.

Terlihat jelas, mereka menyatu dalam keberadaan mereka, tidak ada perbedaan agama, ras, dan harta.

Sempat saya melihat, seorang pria, yang ketika salah seorang pengurus yayasan datang dia menyapa ibu tersebut dengan riang, dan tangannya mengangkat keatas, tanda meminta uang, saya agak terkejut hari itu, karena ternyata mereka juga mengerti uang, kemudian pengurus yayasan itu menjelaskan kepada  saya bahwa beberapa diantara mereka juga bekerja, walaupun pekerjaan itu tidak berat, tapi paling tidak mereka diajarkan untuk hidup mandiri. Kebetulan hari itu tanggal 29, jadi seharusnya dia sudah gajian, ternyata pria tersebut minta gaji. Saya tersenyum melihatnya. Rasa bangga melihat mereka, dengan segala kekurangannya bekerja untuk mendapatkan uang. Sangat miris jika membandingkan dijalan-jalan orang hanya duduk mengemis berharap uang datang dengan sendirinya tanpa melakukan apa-apa. Belum lagi ditambah para anak muda yang suka datang meminta paksa uang, mengancam para penumpang. Dua perbedaan yang sangat mencolok, yang masih duduk diatas kursi roda masih bisa menghasilkan uang dengan cara yang halal. Kenapa yang sempurna harus meminta-minta.

Sempat juga saya melihat seorang wanita dengan topi nya, kaos oblong, dan celana gantung nya, sebelumnya saya sering bertemu dengan nya di halte seberang ratu plaza, setiap jam 7 kurang dia pasti ada disana, dulu saya melihatnya dengan pandangan aneh, karena saya tidak tahu apa yang dia derita, dia berjalan normal, cuma agak pincang, badannya kurus, saya dulu sempat pikir dia aneh, sekarang saya bertemu langsung dengannya.

Mereka faham benar arti kata 'respect', mereka akrab sekali dengan kata 'love' dan bagi saya mereka semua SEMPURNA. Secara fisik, mungkin beberapa organ mereka tidak berjalan sesuai fungsinya, tapi diluar fisik, hati mereka bekerja sebagaimana yang seharusnya. Sebagai manusia mereka benar-benar 'SEMPURNA'.

Saya ingin melakukan sesuatu untuk mereka, tapi saya tidak tahu harus melakukan apa. Mungkin ini hanya sebagian kecil yang bisa saya lakukan untuk mereka. Berharap ada yang tergerak untuk membantu.

Saya ambil brosur, dan membantu menyebarluaskannya, didalam brosur itu ada kutipan dari John Wesley:

Lakukan semua kebaikan yang anda bisa
dengan segenap hati yang anda bisa
dengan segala cara yang anca bisa
di segala tempat yang anda bisa
di segala waktu yang anda bisa
kepada semua orang yang anda bisa
selama anda bisa

Itu lah yang saat ini bisa saya lakukan untuk mereka.
Di Yayasan tersebut terdiri dari 98 orang anak, ada yang dari kalangan berada, ada juga yang tidak, mereka selama ini bertahan dengan sistem subsidi silang, dan dari donatur. Saya beraharap, jika ada yang tergerak hatinya untuk membantu dapat transfer melalui:

Bank Mandiri Cabang Jakarta Melawai
No. Rek YPAC Jakarta: 126.006.000.13.01

Inilah mereka:






Wednesday, August 3, 2011

Pramusaji dan Entertainer di bulan Ramadhan

Kadang suka takjub sendiri sama para pekerja penyedia jasa makanan, dan hiburan, bagaimana rasanya bekerja di bulan puasa seperti ini, disaat mereka sedang berpuasa tapi masih diharuskan menyajikan makanan kepada orang-orang yang tidak berpuasa. tangan-tangan mereka membuat makanan tersebut, bersentuhan dengan dingin nya es yang sejuk, aroma makanan yang menggoda, dan menyajikan kepada para tamu. Dalam lelahnya mereka masih harus tetap tersenyum, menatap kepada paru tamu untuk dapat menikmati makanan yang mereka sajikan.

Pagi-pagi sekali mereka sudah datang, merapihkan tata letak ruang, membersihkan ruangan tersebut, dan menunggu tamu datang. Lapar yang mereka rasakan diadu dengan aroma makanan yang menggoda. Saya secara pribadi takjub dengan para pramusaji itu.

Ada lagi di dunia hiburan, sebut saja dunia entertain, dimana beberapa selebritis ada yang memiliki jadwal penuh, sahur dia ada di acara sahur, pagi dia sudah ada lagi di acara hiburan, sore tampil lagi di acara menjelang berbuka, belum lagi di tambah dengan kegiatan MC di beberapa tempat, mungkin jika bisa menyimpulkan, jam tidur normal (tidur di tempat tidur) nya tidak lebih dari 2 jam selama sehari. Terlebih lagi pekerjaan mereka adalah menghibur orang, jadi disetiap acara harus tetap tampil prima, dan ceria.

Sebagai orang yang lemah iman, orang yang memiliki begitu banyak kekurangan, saya sendiri mengakui bahwa puasa adalah salah satu ibadah terberat dibandingkan ibadah yang lain. Jadi ketika saya menemukan orang-orang seperti ini ada decak kagum terhadap mereka.

Walaupun saya pun tahu, bahwa perjuangan orang-orang sebelum saya melakukan hal yang lebih daripada mereka, tapi menurut saya, jika dibandingkan dengan kondisi seperti di zaman sekarang orang-orang ini termasuk orang-orang yang hebat. Mencari rezeki yang halal dengan kerja keras meskipun di bulan puasa.

Tidak seperti kebanyakan sebagian lain, beberapa perusahaan memberi kebijakan bagi karyawannya untuk bisa pulang lebih awal, kadang datang siang pun di maklumi, jam istirahat bisa dimanfaatkan untuk tidur, sementara beberapa diantara kita sedang sibuk melayani para tamu, menyajikan makanan kepada orang yang tidak berpuasa.